Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Cirendeu, Polisi Duga Bunuh Diri Akibat Jeratan Pinjol

TANGSEL – Warga Kp. Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan digemparkan dengan penemuan satu keluarga yang tewas di rumah mereka pada Minggu (15/12/2024) siang. Korban terdiri dari pasangan suami istri, AF (31) dan YL (28), serta anak mereka yang masih balita, AA (3).

“Benar ditemukan adanya tiga orang yang telah meninggal dunia di Cirendeu. Korban merupakan satu keluarga, ” ujar Kasi Humas Polres Tangerang Selatan, AKP M Agil Sahril, saat dikonfirmasi.

Baca juga: Jam Pidsus Periksa 1 Saksi Terkait Tipikor Perum Perindo 2016-2019

Polisi masih menyelidiki kronologi kejadian dan motif di balik peristiwa tragis ini.

Dugaan Jeratan Pinjaman Online Menurut keterangan saksi, AF sempat mengungkapkan masalah finansial yang mereka hadapi, termasuk jeratan pinjaman online (pinjol). Hal ini diduga menjadi pemicu utama tindakan bunuh diri tersebut.

Baca juga: DPP LIPPI Himbau Media Beritakan Kasus Desa Wadas Secara Akurat

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban YL dan AA ditemukan meninggal dunia di kamar tidur, sementara AF ditemukan gantung diri di dapur menggunakan tali tambang yang diikatkan pada kayu plafon.

“Diduga AF terlebih dahulu menghabisi nyawa istri dan anaknya dengan cara dicekik, sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri, ” ungkap AKP Agil Sahril.

Baca juga: Penglasir Marak Di SPBU Kereng Pangi, Bahkan Tanpa Plat Nomor Polisi

AA sempat dilarikan ke klinik oleh saksi yang menemukannya, namun nyawa balita tersebut tidak dapat diselamatkan.

Penyelidikan Masih Berlangsung Polsek Ciputat Timur bersama Polres Tangerang Selatan terus mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu secara pasti motif di balik tragedi ini.

Baca juga: Polres Bungo Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Sadis Adik Kandung

Polisi juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya pinjaman online ilegal dan segera mencari bantuan jika menghadapi masalah serupa.

Pentingnya Dukungan dan Edukasi Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan emosional dan edukasi terkait pengelolaan keuangan di tengah maraknya tawaran pinjaman online. Pemerintah dan masyarakat diharapkan lebih aktif dalam memberikan bantuan kepada keluarga yang mengalami kesulitan serupa, guna mencegah peristiwa serupa terulang kembali. (Hendi) 

Baca juga: 3 Saksi Kembali Diperiksa Terkait Korupsi di PT AMU